CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 18 November 2008

sobat


Bisik jiwa tlah terputus dalam satu hembusan nafasJanji suci tlah kau ingkari tuk bersamaDalam tawa dan dukaYakinlah selalu … sobatBawa segala luka yang menyobek hatimuAdalah pisau yang mengalir di setiap tetes darahkuKesedihan yang nampak di raut mukamuAdalah kepedihan terdalamkuKetidakramahan dirimu adalah penyobek hatikuTaukah kau sobat?Bahwa secercah tawa yang dulu slalu menghiasi wajahmuKini tlah pudar dan bukan lagiKebanggaan dalam tali hati antara kau dan akuKini kau telah melepas jemari ituPadahal aku rapuh tanpa tangan ituAku ingin kau selalu menjaga dan melindungikuSobat …Sebuah tamparan yang selalu kudapat bila kusalahSebuah bimbingan yang selalu merangkulku bila kulemahKini tak akan pernah kudapati lagiKemana aku harus mencari itu semua?Kau pergi tanpa mengucap sepatah kata punKau telah memutus persahabatan ituPersahabatan yang suciKini tlah kau nodai dengan kebungkaman, kebohongan, dan kebosananSemuanya penuh kepura-puraanKau jadikan persahabatanSebagai tempat berlabuhTuk mencari pengalaman kehidupanKenapa kau lakukan ini?Ku diam dalam kebungkaman yang penuh kesakitanSedangkan dirimu tertawa penuh kerianganLalu kini ku bertanya:Apa menurutmu seorang sahabat?And sahabat yang tulus seperti apa?Kau hanya diam tak bisa menjawabSobat …
Maafkan diri ini bila diri ini bersalahMeski kau telah pergiBagiku kau selalu ada dalam hatikuKarena kau adalah sahabatkuDari dulu dan sampai kapan pun

Selasa, 28 Oktober 2008